Langit Ciwidey yang cerah menyambut Aksan dan Nina saat mereka tiba di lokasi Pembekalan Afirmasi LPDP. Kegiatan ini menjadi momen awal yang mempertemukan dua insan yang awalnya tak saling mengenal. Di tengah kehangatan suasana dan semangat para peserta, Aksan pertama kali melihat Nina. Gadis itu tampak pemalu, sedikit canggung, dan lebih sering mengamati daripada terlibat dalam percakapan. Namun, justru itu yang menarik perhatian Aksan.

Bagi Nina, kehadiran Aksan awalnya tak membawa kesan apa-apa. Di matanya, Aksan hanyalah peserta lain yang biasa saja. Tak ada yang membuatnya mencuri pandang atau bahkan berusaha mengenalnya lebih dekat. Namun, takdir memiliki rencana lain.

Selama tujuh hari penuh, interaksi yang semula hanya sebatas formalitas perlahan berubah menjadi obrolan ringan. Aksan sering mendapati dirinya kagum dengan kecerdasan dan cara Nina membawa diri. Sementara Nina, meski masih menyimpan rasa biasa-biasa saja, mulai melihat sisi tulus dalam sikap Aksan yang tak pernah memaksakan diri untuk mendekat.

Setelah kegiatan berakhir, komunikasi mereka terus berlanjut. Di sinilah benih kecil itu mulai tumbuh. Namun, perjalanan cinta mereka tak selalu mudah. Ketika beasiswa membawa Aksan ke Inggris dan Nina tetap di Indonesia, keduanya dihadapkan pada jarak yang memisahkan dua hati. Bentangan laut Eropa dan Asia menjadi ujian bagi cinta yang belum lama tumbuh.

Selama 13 bulan, mereka saling menguatkan melalui layar ponsel dan pesan-pesan sederhana. Di tengah rindu yang menggebu, Aksan semakin yakin bahwa Nina adalah orang yang tepat untuknya. Dalam hatinya, ia tahu bahwa Nina memenuhi semua kriteria yang selama ini ia cari.

Sementara itu, Nina yang awalnya tak menganggap Aksan istimewa, mulai melihat ketulusan dan keseriusannya. Dia menyadari bahwa cinta itu tak selalu datang dengan gemuruh, kadang ia hadir perlahan, mengakar kuat tanpa disadari.

Tepat pada tanggal 14 Oktober 2024, Aksan dan keluarganya datang ke rumah Nina di Lombok. Prosesi lamaran itu dilakukan dengan adat Sasak, penuh kehangatan keluarga dan keindahan tradisi. Di tengah doa-doa yang terucap, Aksan dan Nina saling bertukar pandang, mengingat perjalanan panjang mereka hingga akhirnya tiba di titik ini.

Cinta mereka mungkin dimulai dari sebuah pertemuan sederhana, namun perjalanan mereka adalah bukti bahwa cinta sejati mampu mengalahkan jarak, waktu, dan keraguan. Kini, mereka memulai babak baru, menyatukan dua hati untuk berjalan bersama dalam satu janji suci.

Dan begitulah kisah Aksan dan Nina, dua jiwa yang dipertemukan oleh takdir dan dipersatukan oleh cinta yang tumbuh perlahan, tapi tak tergoyahkan.